Desember 18, 2012

Jujur sajalah


Honest is not fade away.

Persoalan dalam kehidupan kita sehari-hari muncul dari interaksi kita dengan diri sendiri, orang lain,dan bahkan dengan benda-benda atau pun tumbuhan dan hewan. Persoalan muncul karena kita berinteraksi, berpikir, dan bertindak. Munculnya persoalan itu wajar.

Namun, yang menarik di sini adalah saat persoalan menjadi rumit. Apakah penyebab persoalan menjadi rumit? Dari sudut pandang saya, salah satu penyebabnya adalah lunturnya keberanian untuk jujur. Mungkin saja kita takut berkata jujur karena akan dinilai seolah-olah jagoan, seolah-olah orang paling baik, seolah-olah orang yang mengerti segala sesuatu, seolah-olah tidak mempunyai kesalahan, dan seolah-olah yang lainnya.

Menjadi rumitnya suatu persoalan dapat disebabkan oleh lunturnya keberanian untuk jujur. Silahkan berimajinasi tentang seorang teknisi mesin industri yang akan memperbaiki kerusakan pada mesin yang baru saja dia jumpai. Teknisi itu tentu butuh waktu untuk mempelajari mekanisme kerja mesin tersebut dan menganalisa penyebab kerusakan, setelah itu barulah dia mulai memperbaiki mesin tersebut. Mengapa prosesnya harus sepanjang itu? Sederhana saja, hal itu disebabkan karena mesin tersebut tidak memiliki kehendak untuk berkata-kata apalagi untuk bersikap jujur. Hahaha... Benar kan?!

Kita sebagai manusia yang memiliki kehendak untuk bersikap jujur seringkali tidak menggunakannya demi nilai-nilai kebenaran yang sudah tertanam di dalam diri kita sejak lahir. Justru, kita seringkali memilih untuk tidak bersikap jujur dengan alasan demi kebaikan, demi harga diri kita, demi mendapatkan nilai yang tinggi (menyontek misalnya), demi memperoleh keuntungan (menipu misalnya), dan demi kepentingan diri kita sendiri sebenarnya.

Dengan kita jujur, persoalan akan menjadi sederhana, namun bukan berarti sepele dan dapat dihiraukan. Bukan itu yang saya maksud. Akan tetapi, apabila setelah kita memilih bersikap jujur namun persoalan justru bertambah rumit, tenanglah dahulu. Pahamilah bahwa kerumitan persoalan tidak ada di dalam diri kita (yang sudah jujur), namun terletak pada mereka yang belum jujur dan belum mampu menerima kejujuran.

Dengan bersikap jujur tidak akan membuat kita suci. Bersikaplah jujur tanpa pamrih. Jujurlah karena itulah yang terjadi sesungguhnya.

-hprabhadamar-

Desember 01, 2012

Manusia yang Bebas

Manusia yang Bebas, Berkehendak Bebas
Sadarkah kita saat kita meneriakan kebebasan? Sudahkah kita sungguh bebas merdeka?
Contoh sederhana, ketika mengikuti pelajaran di kelas, seringkali kita lebih suka memilih tempat duduk yang terletak di deretan belakang. Tempat duduk deretan paling depan pastilah menjadi pilihan yang terakhir. Mengapa begitu? Apakah kita merasa tidak layak menempati bangku pada deretan terdepan walau kita sudah datang lebih awal sebelum jam pelajaran dimulai? Apakah kita berpikir bahwa tempat duduk deretan terdepan sudah disediakan untuk murid-murid terhormat? Sungguh konyol jika menurut saya jika kita memiliki pemikiran yang saya sebutkan terakhir, karena di dalam kelas status kita sama. Kita adalah sesama murid.

Memang benar, kita bebas memilih tempat duduk di dalam kelas (terutama dalam perkuliahan). Namun, benarkah tidak ada hal-hal lain yang mendasari sikap kita sehingga kita memilih tempat duduk di deretan belakang? Hal-hal yang saya maksud misalnya, canggung, takut, malas karena mudah menjadi sasaran pertanyaan dari guru atau dosen, atau malu karena mungkin dikatakan sok rajin atau bahkan sok pandai, dll.

Perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran yang muncul dari dalam diri kita yang bersifat menghambat langkah kita untuk berkembang itulah yang membuat kita menjadi pribadi yang tidak bebas, tidak merdeka. Tidak perlu kita dibentak untuk menjadi disiplin. Tidak perlu kita diminta berkali-kali untuk memulai mengerjakan tugas kita sendiri. Segala sesuatu perlu disadari agar kita mampu menjadi manusia bebas. Bebas bukan berarti tidak menghargai orang lain atau bertindak sesuai kehendak hati atau bahkan bertindak ke arah perusakan dan penghinaan. Bukan seperti itu definisi bebas yang saya maksud. Manusia bebas berarti manusia yang mampu berkembang dan bertumbuh tanpa pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan negatif.

Marilah bersama-sama melatih diri kita sendiri untuk mengubah pikiran-pikiran negatif kita menjadi pikiran-pikiran yang positif, sehingga kita dapat bertumbuh kembang dan menumbuhkembangkan kehidupan bersama.

-hprabha- 

The true cause of negative thoughts, emotional feelings, and physical symptoms, is an energy block along one or more of the body’s meridians.
» Gary Craig



A gathering of Wishes

A gathering of Wishes by Flavia Weedn.

1.       You matter in my life. Thanks for being born.
2.       If I could wrap love in a ribbon, it would be my gift to you.





November 28, 2012

How could I say I believe in GOD?

How could I say I believe in GOD but I never begin from being honest? The greatest enemy of HONESTY is not deceitfulness, but AFFECTATION or MALINGERING. Whether pretending to be honest even pretending to tell a lie are including to affectation. They are the enemies of HONESTY. Being honest couldn't be forced or compelled. If person is compelled to be honest, the fundamental value of honesty will be gone away. It's not honest no more, it's pretending.  The true honesty is no intention. (inspired by Blakanis, a novel by Arswendo Atmowiloto)





































November 23, 2012

Saudara yang hilang akankah kembali?


Kisah ini mengenai 12 manusia yang ditempa oleh angin gunung, terik matahari, air hujan, dan api parafin. Kisah ini mengenai kami saudara-saudara shio ular angkatan XXXIII, MAPASADHA. Tulisan ini merupakan refleksi sepenggal perjalanan saudara-saudara shio ular.


Kami adalah Bidur, Celnah, Lacuk, Kocer, Brontok, Pektay, Pantet, Berok, Gacer, Sikur, Jeron, dan Silis. Awalnya saya hendak menerangkan siapa yang laki-laki dan siapa yang perempuan, namun akhirnya saya memutuskan untuk tidak menyatakannya. Saya pikir itu tidak penting. Yang terpenting adalah kami bersaudara.


Kami melewati banyak dinamika, tepatnya 9 dinamika. Enam dinamika adalah dinamika dalam materi ruang, dan tiga dinamika adalah dinamika dalam aplikasi lapangan. Sembilan dinamika itu berlangsung selama 3 bulan, mulai bulan September 2012 hingga bulan November 2012. Sungguh, bagi saya pribadi waktu tiga bulan bersama adalah saat-saat yang menantang. Ya, sungguh menantang rasa ingin tahu, rasa ingin mengenal, dan rasa persaudaraan. Ada banyak fase telah kami lalui hingga saat ini, hingga saya yakin mengatakan bahwa kami telah menjadi saudara.


Saudara lebih dari sekedar teman. Saudara tidak sama dengan kekasih. Saudara adalah sahabat sejati. Saudara dilahirkan untuk saling melengkapi. Saudara yang satu melengkapi saudara yang lain. Saudara diciptakan untuk mampu memahami dan mendengarkan. Dalam persaudaraan yang sejati ada rasa kebersamaan, ada rasa peduli, ada canda tawa, ada tangis sedih, ada keluh kesah, dan ada kejujuran. Kami berjuang untuk mempertahankan persaudaraan kami. Saya sungguh lengkap dengan keberadaan saudara di samping saya. Saya menjadi kuat dalam menghadapi persoalan. Seolah-olah tidak ada keraguan di dalam hati saya, karena saudara saya memberi kekuatan.


Entah apa yang membuat kami tidak utuh lagi ber-12. Entah apa yang sesungguhnya Pektay dan Pantet rasakan saat ini. Memang telah diungkapkan oleh Pektay bahwa dia tiba-tiba kehilangan motivasi diri untuk melanjutkan 1 langkah lagi, yaitu Masa Orientasi Sembilan Hari di Gunung Ungaran. Bagi Pektay, dinamika di dalam MAPASADHA tidak sesuai harapannya. Bagi saya, harapan itu untuk diwujudkan, bukan untuk ditemukan. Lagipula, saya yakin bahwa 9 dinamika yang telah kami lalui bersama tidak cukup mewakili seluruh dinamika yang ada di dalam MAPASADHA.


Lain cerita dengan Pantet. Setelah aplikasi lapangan ketiga di Goa Cerme dan Parang Ndok, Pantet masi berwajah penuh semangat dan antusias. Bahkan Pantet mencetuskan ide kepada kami untuk mengadakan aplikasi lapangan sendiri, yang akan disebut aplikasi lapangan ke-4. Pantet mengusulkan di dalam aplikasi lapangan ke-4 kegiatannya adalah bergembira bersama, masak bersama, makan bersama, tidur dalam bivak yang sama, dan hal-hal lain yang dilakukan  dalam kebersamaan kami berduabelas (ber-12). Memang aplikasi lapangan keempat buatan kami ini akan dilakukan untuk mengajak Pektay kembali bersama dalam persaudaraan. Akan tetapi, apa yang terjadi, Pantet juga mengundurkan diri mengikuti jejak Pektay. Ya persis pada saat kami berkomunikasi bersama ber12 di kantin Realino. Dalam komunikasi itu, Pektay mengungkapkan alasannya mengundurkan diri dan sesaat setelah itu Pantet tiba-tiba terlihat murung padahal semula dia nampak baik-baik saja. Setelah Pektay selesai mengungkapkan maksudnya mengundurkan diri, giliran Pantet juga mengungkapkan dia sudah tidak sanggup mengikuti dinamika ini. Saya bertanya-tanya kenapa ini?! Ada apa lagi?!

Pantet mengungkapkan alasannya waktu itu dengan wajah murung, kepala tertunduk, dan suara parau yang hampir tidak terdengar oleh kami. Alasannya, dia punya tanggungjawab besar di dalam keluarga, dia menjadi tidak fokus di dalam perkuliahan, dia menjadi sulit untuk mengatur waktu. Begitu alasannya. Sungguh Pantet dalam kondisi yang berbeda saat itu. Saya tidak begitu menyukai caranya mengungkapkan alasannya kepada kami saudara-saudara yang lain. Seolah-olah kami ini tidak layak untuk dipandang. Seolah-olah kami telah mempermalukannya. Seolah-olah kami musuhnya. Bukan Pantet! Kami bukan musuhmu, melainkan saudaramu. Kami juga berjuang untuk pendidikan melalui kegiatan belajar dalam perkuliahan sama sepertimu. Kami juga mahasiswa. Kami juga punya keluarga. Kami juga punya tanggungjawab terhadap keluarga dan diri kami sendiri. Tidak tahukah itu kamu, Pantet? Belum cukupkah waktu kita bersama untuk mengetahui hal-hal sederhana tersebut?

Saya pribadi tetap menjadikan Pektay dan Pantet sebagai saudara saya. Saya yakin saudara-saudara lainpun menjadikan mereka berdua juga sebagai saudara. Saya menghargai Pektay dan Pantet sebagai pribadi yang merdeka. Pribadi yang mampu menentukan arah hidupnya sendiri. Saya menhargai pilihan Pektay dan Pantet, walaupun sebenarnya alasan mereka masih tidak dapat saya mengerti dengan baik hingga saat ini. Saya pun meyakini bahwa Pektay dan Pantet tetap menjadikan saya dan saudara-saudara yang lain tetap sebagai saudara.

Masa Orientasi Sembilan Hari di Gunung Ungaran semakin dekat dari waktu ke waktu. Masa orientasi akan dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2012 sampai dengan 3 Februari 2012. Pektay dan Pantet, belum terlambat untuk kalian kembali bergabung dalam dinamika bersami kami. Mengikuti orientasi tidak membuat kalian menjadi saudara kami, karena kita sudah menjadi saudara. Mengikuti orientasi adalah untuk makin mempererat persaudaraan kita dan mengasah kemampuan kita dalam berkegiatan di alam bebas.

Marilah saudaraku, kembalilah bersama kami. Tidak ada Yudas Iskariot di antara kita. Tidak ada permusuhan di antara kita bukan? Janganlah ragu karena kita semua bersaudara.

-hprabha-

Oktober 30, 2012

Apakah HUMANISME itu?


Humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Humanisme telah menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisonal yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis tertentu.
Humanisme modern dibagi kepada dua aliran. Humanisme keagamaan/religi berakar dari tradisi Renaisans-Pencerahan dan diikuti banyak seniman, umat Kristen garis tengah, dan para cendekiawan dalam kesenian bebas. Pandangan mereka biasanya terfokus pada martabat dan kebudiluhuran dari keberhasilan serta kemungkinan yang dihasilkan umat manusia.
Humanisme sekular mencerminkan bangkitnya globalismeteknologi, dan jatuhnya kekuasaan agama. Humanisme sekular juga percaya pada martabat dan nilai seseorang dan kemampuan untuk memperoleh kesadaran diri melalui logika. Orang-orang yang masuk dalam kategori ini menganggap bahwa mereka merupakan jawaban atas perlunya sebuah filsafat umum yang tidak dibatasi perbedaan kebudayaan yang diakibatkan adat-istiadat dan agama setempat.

Humanisme secara umum dikaitkan dengan kepercayaan pada kemerdekaan, autonomi, dan pendapat bahwa "umat manusia mampu menciptakan pilihan-pilihan pribadi yang penting di dalam tekanan dan paksaan dari tradisi, latar belakang diri, dan lingkungan (Elias & Merriam, 1980, p. 118).

Prinsip-prinsip humanisme menekankan pentingnya individu dan kebutuhan khusus manusia. Di antara asumsi utama yang mendasari humanisme adalah sebagai berikut.
1. Manusia pada dasarnya adalah baik.
2. Setiap individu adalah bebas,autonomous, dengan demikian manusia mampu membuat pilihan-pilihan utama.
3. Potensi manusia untuk tumbuh dan berkembang sesungguhnya tidak terbatas.
4. Konsep diri memainkan sebuah bagian penting dalam pertumbuhan dan perkembangan.
5. Setiap individu memiliki dorongan untuk aktualisasi diri.
6. Kenyataan didefinisikan oleh setiap individu.
7. Setiap individu mempunyai tanggungjawab pada diri sendiri dan pada sesama.
(Elias & Merriam, 1980).
sumber:http://www-distance.syr.edu/sdlhuman.html

Opini-opini
  1. Pendidikan yang Humanis menempatkan Manusia pada Asasinya (http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=id&tl=en&u=http%3A%2F%2Fedukasi.kompasiana.com%2F2012%2F09%2F07%2Fpendidikan-yang-humanis-menempatkan-manusia-pada-asasinya%2F&anno=2)
  2. Mendidik Manusia untuk saling Menghargai (http://translate.googleusercontent.com/translate_c?anno=2&depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=id&tl=en&twu=1&u=http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/17/mendidik-manusia-untuk-saling-menghargai/&usg=ALkJrhj2evzKld3rz9BfwPAawtTEyS2cyA )


Oktober 24, 2012

Senyum


Persoalan dan kesulitan dalam hidup menjadikan kebahagiaan dan sukacita semakin indah. Kerendahan hati membantu kita mampu melihat potensi positif dalam diri sesama ciptaan Ilahi. Kejujuran memurnikan pikiran kita dari rencana jahat. Keteguhan hati membantu kita untuk tidak jatuh ke dalam godaan-godaan yang merugikan diri kita sendiri dan sesama ciptaan Ilahi.

Marilah tersenyum.

Problems and difficulties in life may make happiness and joy more beautiful. Modesty is able to help us finding positive potency of others, creation of God. Honesty may deliver our mind from bad preconception. Persistence may help us for not falling down into any temptations which lead us to wickedness and harm the others.

Let us smile
 
-hprabha-



















Oktober 20, 2012

PANCASILA

















PANCASILA
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dalam permusyawaratan dan perwakilan.
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
FIVE PRINCIPLES
  1. Believe in one and only God
  2. Just and civilized humanity
  3. The unity of Indonesia
  4. Democracy guided by the inner wisdom in the unanimity arising out of deliberation among representatives
  5. Social justice for all of the people of Indonesia

Home (Michael Buble)




INTRO: G  D/F#  Em  D  Cadd9 D G  D
G
Another summer day
D/F#
Has come and gone away
Em              D
In Paris and Rome
C   Cadd9
But I wanna go home
D   G  D
Mmmm
G
Maybe surrounded by
D/F#
A million people I
Em                 D
Still feel all alone
C   Cadd9
I just wanna go home
D          G
Oh I miss you, you know
C
And I’ve been keeping all the letters
Em
That I wrote to you
Asus4       A
Each one a line or two
C             D
“I’m fine baby, how are you?”
C
Well I would send them
Em
But I know that it’s just not enough
F
My words were cold and flat
D   Dsus D
And you deserve more than that
G
Another aeroplane
D/F#
Another sunny place
Em             D
I’m lucky I know
Cadd9
But I wanna go home
D            G     D
Mmmm, I’ve got to go home
G  D/F# Em Em7
Let me go hoooooooome
C                  Em
I’m just too far from where you are
G    D
I wanna come home
BREAK: G  D/F# Em  D  Cadd9  D G
C
And I feel just like I’m living
Em
Someone else’s life
Asus4           A
It’s like I just stepped outside
C           D
When everything was going right
C
And I know just why you could not
Em
Come along with me
F
But this was not your dream
D Dsus D
But you always believed in me
G
Another winter day has come
D/F#
And gone away
Em                    D
And even Paris and Rome
C   Cadd9
And I wanna go home
D         G     D
Let me go home
G
And I’m surrounded by
D/F#
A million people I
F
Still feel alone
C   Cadd9
Oh, let go home
D         G        D
Oh, I miss you, you know
G  D/F# Em Em7
Let me go hoooooooome
C             C
I’ve had my run Baby, I’m done
D        G     D
I gotta go home
G  D/F# Em Em7
Let me go hoooooooome
C
It will alright
D
I’ll be home tonight
G
I’m coming back home

Oktober 18, 2012

Istirahat

Istirahat adalah aktifitas yang menghentikan sementara aktifitas yang rutin dilakukan. Istirahat tidak meninggalkan aktifitas yang rutin dan istirahat bukan berarti tidak beraktifitas, karena istirahat merupakan aktifitas.

Taking a rest is a kind of activity which stop daily activity/activities impermanent. Taking a rest doesn't mean leaving daily activity/activities permanently and doing nothing, because taking a rest is included as an activity.

-hprabha-

Maaf

Maaf. Ilmu yang aku miliki sungguh terbatas. Kata-kata yang aku ingat juga terbatas. Semula yang aku yakini tidak terbatas adalah semangat dan tekadku. Akan tetapi, semangat dan tekadku juga terbatas oleh hal-hal yang terbatas. Bukan berarti aku tidak mau berusaha dan bersusah payah. Aku mau berusaha keras demi harapan-harapanku yang terbatas. Sekali lagi maafkan aku dan keterbatasanku.

Sorry. The knowledge which I have are limited. The words which I memorized are also limited. Formerly, I trusted my passion and my will were not limited. But, actually my passion and my will is limited as well by many limited things. It doesn't mean I don't want to strive something even I should be in sorrow. I would like to struggle for my limited wills. Once more, forgive me and my limitations.

-hprabha-

Konflik

Konflik selalu muncul setiap saat di dalam hidupku. Konflik dapat berasal dari manapun dan siapapun. Konflik muncul bergantian atau bahkan muncul bersama-sama. Konflik adalah bagian dari hidupku.

Conflict always shows every time in my life. Conflict could come up from everywhere and everybody. Conflicts appear in my life alternately even simultaneously. Conflicts are part of my life. Conflicts are friend of mine.

-hprabha-

Persamaan Bernoulli

Persamaan Bernoulli
Penurunan persamaan Bernoulli untuk aliran sepanjang garis arus didasarkan pada hukum 2 Newton tentang gerak (F = m a). Persamaan ini diturunkan berdasarkan anggapan sebagai berikut.

  1. Zat cair adalah ideal, jadi tidak mempunyai kekentalan (kehilangan energi akibat gesekan adalah nol).
  2. Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan (rapat massa zat cair adalah konstan).
  3. Aliran adalah kontinyu dan sepanjang garis arus.
  4. Kecepatan aliran adalah merata dalam suatu penampang.
  5. Gaya yang bekerja hanya gaya berat dan tekanan.

Keseimbangan Energi

Konstanta integrasi C adalah tinggi energi total, yang merupakan jumlah dari tinggi tempat, tinggi tekanan, dan tinggi kecepatan, yang berbeda dari garis arus yang satu ke garis arus yang lain. Oleh karena itu, persamaan berikut ini hanya berlaku untuk titik-titik pada suatu garis arus.

Persamaan di atas dikenal dengan persamaan Euler untuk aliran mantap satu dimensi dan zat cair ideal.

Aplikasi persamaan Bernoulli pada kedua titik di dalam medan aliran akan memberikan:


Sumber:

  1. Triatmodjo, Bambang; HIDRAULIKA 1; cetakan ke 13
  2. http://mysite.du.edu/~jcalvert/tech/fluids/bernou1.gif
  3. http://www.grc.nasa.gov/WWW/k-12/airplane/Images/bern.gif
  4. http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/imgmec/bernoul.gif
  5. http://images.asme.org/asmeorg/Education/PreCollege/TeacherResources/186.gif
  6. http://mysite.du.edu/~jcalvert/tech/fluids/enerbal.gif

September 08, 2012

Indikator INTEGRITAS

Indikator INTEGRITAS:
1. Kesetiaan pada hal-hal kecil.
2. Mampu menemukan yang benar ketika orang-orang lain tidak menemukan kebenaran, ketika orang-orang lain setia pada area abu-abu (GREY AREA)
3. Memiliki tanggungjawab.
4. Memiliki budaya percaya (trust).
5. Memiliki komitmen untuk menepati janji.
6. Memiliki kepedulian pada kebaikan yang lebih besar.
7. Jujur dan rendah hati. (Kata-kata harus terkalahkan dengan sikap).
8. Setia pada sosok lain yang kita pandang BERINTEGRITAS.

-INSADHA 2012-