Februari 21, 2013

Hei...Neken! (fictions-wreck mind)

sbctoodazed.wordpress.com

Hei...Neken!

Hari ini cuacanya cukup cerah. Hari ini merupakan hari yang penuh kebahagiaan bagi sebagian besar mahasiswa Universitas Sanyata Darma. Mengapa begitu? Hari ini adalah awal semester genap. Teman-teman baru sudah menanti, dosen-dosen pun sudah siap untuk memberikan pengetahuannya kepada para mahasiswa. Sungguh, hari ini adalah awal yang indah.

Niken adalah seorang mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi di Universitas Sanyata Darma. Nampaknya, raut wajahnya sedikit muram. Berbeda dengan mayoritas mahasiswa lain yang mencerminkan antusias tinggi untuk menyambut hari pertama di semester genap. Niken berjalan pelan melalui lorong-lorong menuju kelas pertamanya di awal semester. Tiba-tiba, dua orang temannya berlari dari sisi belakang Niken, lalu mereka mendekati Niken dan berteriak," Niken!"

Spontan, Niken terkejut. "Ealah kowe ta Crot, Cret!" Kuliah apa kalian berdua hari ini?" Kocrot dan Kecret adalah saudara kembar. Kocrot segera menyahut," Pagi ini, aku ambil mata kuliah Bahasa Inggris." Kecret menyambar," Aku juga kuliah Bahasa Inggris pagi ini, Ken. Dosennya pak Paijo. Seru pasti!" Niken tersenyum lalu menyahut," Aku sama dengan kalian. Aku juga ambil mata kuliah pak Jo. Paijo maksudku."

Akhirnya, sampailah mereka bertiga di kelas. Kelas Bahasa Inggris pagi itu sudah dipenuhi mahasiswa, dan kebetulan tersisa tiga bangku kosong di depan meja dosen. Lalu, Kocrot, Kecret, dan Niken segera menempati bangku-bangku kosong tersebut. Tak lama kemudian, pak Paijo hadir di kelas. Kuliah Bahasa Inggris segera dimulai.

Satu jam berlalu. Pak Paijo sudah berhenti memberikan materi. "Ada pertanyaan yang ingin kalian sampaikan mengenai penjelasan saya?", lalu pak Paijo menyambung," If there's no questions about my explanation, then I'll give you a test this morning." Para mahasiswa menyahut," Dare me to do your test, sir!" Begitu jawaban mereka bila mereka siap mengerjakan quiz dari pak Paijo.

Pak Paijo tersenyum memandang mahasiswa-mahasiswanya begitu antusias. Akan tetapi, raut muka pak Paijo berubah muram seketika. Tiba-tiba, pak Paijo berteriak," Hei Neken! Wake up! Don't you dare to sleep in my class!" Niken bangun dari tidurnya lalu berkata," I'm sorry sir. My name is Niken." Seisi kelas tertawa, kecuali pak Paijo dan Niken.

We Su Ro Man

Saat ini, di Indonesia sedang mengalami musim penghujan hingga memasuki bulan April. Nah, kondisi di beberapa kota di Indonesia masih sering hujan, khususnya Jogjakarta. Di Jogjakarta, hujan lebat disertai angin sering terjadi menjelang sore hari hingga malam hari. Saya punya resep spesial untuk menikmati saat-saat hujan, agar tidak fokus pada udara dingin saja. Simak resep berikut ini.

 Sudahkah disimak resep dari saya? Bagaimana? Mudahkan dalam memperoleh bahan baku dan cara pembuatannya? Tentu saja! Resep yang saya berikan pastilah resp yang unik, menarik, dan tanpa intrik. Selamat menikmati.


Februari 17, 2013

Kesabaran dan kejujuran




Kesabaran dan kejujuran
SIRAKH 1:22-30

22 Amarah yang tak adil tidak dapat dibenarkan, sebab keterlaluan amarah menjadi keruntuhan manusia.
23 Orang yang sabar bertahan sampai pada waktu tepat, kemudian akan terbit sukacita baginya.
24 Sampai pada waktu tepat ia menyembunyikan perkataannya, tetapi kemudian banyak orang akan mewartakan kearifannya.
25 Perbendaharaan kebijaksanaan berisi amsal penuh pengetahuan, tetapi orang berdosa menganggap sepi kesalehan.
26 Jika kebijaksanaan kau inginkan maka perhatikan perintah, lalu Tuhan akan menganugrahkannya kepadamu.
27 Sebab kebijaksanaan dan pengajaran adalah ketakutan akan Tuhan, dan Allah berkenan pada kesetiaan dan hati lembut.
28 Jangan keras kepala terhadap ketakutan akan Tuhan, dan jangan mendekatinya dengan mendua hati.
29 Jangan menjadi orang munafik di depan orang, dan jagalah selalu bibirmu.
30 Jangan meninggikan dirimu, agar jangan kau jatuh, dan jangan mendatangkan malu bagi dirimu sendiri. Sebab Tuhan akan membuka segala rahasiamu, dan menurunkan dikau di tengah-tengah himpunan rakyat, karena engkau tidak mengusahakan ketakutan akan Tuhan dan hatimu penuh tipu daya.

Kesabaran dan kepercayaan dalam pencobaan




Kesabaran dan kepercayaan dalam pencobaan
SIRAKH 2:1-18

1        Anakku, jikalau engkau bersiap untuk mengabdi kepada Tuhan, maka bersiaplah untuk pencobaan.
2        Hendaklah hatimu tabah dan menjadi teguh, dan jangan gelisah pada waktu yang malang.
3        Berpautlah kepada Tuhan, jangan murtad dari padanya, supaya engkau dijunjung tinggi pada akhir hidupmu.
4        Segala-galanya yang menimpa dirimu terimalah saja, dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu.
5        Sebab emas diuji di dalam api, tetapi orang yang kepadanyaTuhan berkenan dalam kancah penghinaan.
6        Percayalah pada Tuhan maka Iapun menghiraukan dikau, ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepadaNya.
7        Kamu yang takut akan Tuhan nantikanlah belas kasihanNya, jangan menyimpang, supaya kamu jangan terjatuh.
8        Kamu yang takut akan Tuhan percayalah kepadaNya, niscaya kamu tidak akan kehilangan ganjaranmu.
9        Kamu yang takut akan Tuhan harapkanlah yang baik, sukacita kekal dan belas kasihan.
10    Pandanglah segala angkatan yang sudah-sudah dan perhatikanlah: Siapa gerangan percaya kepada Tuhan lalu dikecewakan, siapa bertekun dalam ketakutan kepadaNya dan telah ditinggalkan, atau siapa berseru kepadaNya lalu tidak dihiraukan olehNya?
11    Memang Tuhan adalah penyayang dan pengasih, Ia mengampuni dosa dan menyelamatkan pada saat kemalangan.
12    Celakalah, hati tawar dan tangan kendor, dan orang berdosa yang jalannya mendua.
13    Celakalah, hati yang lembek karena tidak percaya. Karena itulah ia tidak mendapat perlindungan.
14    Celakalah, kamu yang kehilangan ketabahan hati. Apakah yang hendak kamu perbuat apabila Tuhan mencobai?
15    Yang takut akan Tuhan taat kepada firmanNya, dan yang mengasihi Dia mengikuti segala jalan yang ditunjukanNya.
16    Yang takut akan Tuhan mencari perkenananNya, dan yang mengasihi Dia mengenyangkan diri dengan TauratNya.
17    Mereka yang takut akan Tuhan terus mempersediakan hatinya serta merendahkan diri di hadapanNya:
18    “Biarlah kami jatuh ke dalam tangan Tuhan, tetapi jangan ke dalam tangan manusia! Sebab sama seperti keagunganNya demikianpun belas kasihanNya!”


Persaudaraan di dalam sebuah Komunitas




Persaudaraan di dalam sebuah Komunitas

Persaudaraan adalah hubungan antar sesama manusia yang dilandasi dengan sikap menghargai satu sama lain melalui tutur kata dan perilaku. Itu menurut saya. Tanpa sikap saling menghargai satu sama lain, mustahil akan terwujud persaudaraan yang jujur dan tulus, persaudaraan tanpa kepura-puraan dan kecurigaan.
Kembali menyadari apa kebutuhan dasar manusia selain makan, minum, dan berpakaian. Manusia juga membutuhkan untuk dihargai keberadaannya. Bagaimana cara menghargai keberadaan manusia lain di sekitar kita? Tentunya melalui menyapa, mendengarkan, dan memperhatikannya. Sudah banyak orang tahu bagaimana cara menghargai manusia, namun seringkali hal-hal tersebut sulit untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal tersebut sulit untuk dilakukan karena terkadang seorang pribadi atau manusia hanya ingin disapa,  didengarkan, dan diperhatikan.

Seorang manusia hidup di dunia ini bersama-sama dengan manusia-manusia yang lain, bersama tumbuh-tumbuhan, binatang-binatang, dan alam semesta. Saya menyadari bahwa dunia ini sesungguhnya juga merupakan sebuah komunitas. Komunitas yang besar, terdiri dari segala makhluk ciptaan Tuhan (tidak hanya manusia). Manusia tidak hidup sendiri. Dunia  bukan merupakan komunitas milik manusia saja, namun milik semua yang hidup dan tinggal di dunia ini.

Di dalam komunitas besar yang saya pahami sebagai dunia ini, terdapat komunitas-komunitas kecil buatan manusia. Komunitas-komunitas dibuat berdasarkan kesaamaan visi, kesamaan minat atau hobby, bahkan kesamaan daerah asal maupun kesamaan suku atau kesamaan asal sekolah, tempat kerja, dan sebagainya. Dari contoh-contoh di atas, dapat dilihat bahwa terbentuknya sebuah komunitas karena kesamaan, bisa secara kesamaan fisik maupun kesamaan visi (pandangan, ideologi, dsb.). Jarang atau mungkin justru tidak ada komunitas yang dibentuk berdasarkan ketidaksamaan.