Sadarkah kita saat kita meneriakan kebebasan? Sudahkah kita sungguh bebas merdeka?
Contoh sederhana, ketika mengikuti pelajaran di kelas, seringkali kita lebih suka memilih tempat duduk yang terletak di deretan belakang. Tempat duduk deretan paling depan pastilah menjadi pilihan yang terakhir. Mengapa begitu? Apakah kita merasa tidak layak menempati bangku pada deretan terdepan walau kita sudah datang lebih awal sebelum jam pelajaran dimulai? Apakah kita berpikir bahwa tempat duduk deretan terdepan sudah disediakan untuk murid-murid terhormat? Sungguh konyol jika menurut saya jika kita memiliki pemikiran yang saya sebutkan terakhir, karena di dalam kelas status kita sama. Kita adalah sesama murid.
Memang benar, kita bebas memilih tempat duduk di dalam kelas (terutama dalam perkuliahan). Namun, benarkah tidak ada hal-hal lain yang mendasari sikap kita sehingga kita memilih tempat duduk di deretan belakang? Hal-hal yang saya maksud misalnya, canggung, takut, malas karena mudah menjadi sasaran pertanyaan dari guru atau dosen, atau malu karena mungkin dikatakan sok rajin atau bahkan sok pandai, dll.
Perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran yang muncul dari dalam diri kita yang bersifat menghambat langkah kita untuk berkembang itulah yang membuat kita menjadi pribadi yang tidak bebas, tidak merdeka. Tidak perlu kita dibentak untuk menjadi disiplin. Tidak perlu kita diminta berkali-kali untuk memulai mengerjakan tugas kita sendiri. Segala sesuatu perlu disadari agar kita mampu menjadi manusia bebas. Bebas bukan berarti tidak menghargai orang lain atau bertindak sesuai kehendak hati atau bahkan bertindak ke arah perusakan dan penghinaan. Bukan seperti itu definisi bebas yang saya maksud. Manusia bebas berarti manusia yang mampu berkembang dan bertumbuh tanpa pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan negatif.
Marilah bersama-sama melatih diri kita sendiri untuk mengubah pikiran-pikiran negatif kita menjadi pikiran-pikiran yang positif, sehingga kita dapat bertumbuh kembang dan menumbuhkembangkan kehidupan bersama.
-hprabha-
Perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran yang muncul dari dalam diri kita yang bersifat menghambat langkah kita untuk berkembang itulah yang membuat kita menjadi pribadi yang tidak bebas, tidak merdeka. Tidak perlu kita dibentak untuk menjadi disiplin. Tidak perlu kita diminta berkali-kali untuk memulai mengerjakan tugas kita sendiri. Segala sesuatu perlu disadari agar kita mampu menjadi manusia bebas. Bebas bukan berarti tidak menghargai orang lain atau bertindak sesuai kehendak hati atau bahkan bertindak ke arah perusakan dan penghinaan. Bukan seperti itu definisi bebas yang saya maksud. Manusia bebas berarti manusia yang mampu berkembang dan bertumbuh tanpa pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan negatif.
Marilah bersama-sama melatih diri kita sendiri untuk mengubah pikiran-pikiran negatif kita menjadi pikiran-pikiran yang positif, sehingga kita dapat bertumbuh kembang dan menumbuhkembangkan kehidupan bersama.
-hprabha-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar